KUNCI SURGA ~ UNTAIAN HIKMAH

Rabu, 29 Oktober 2008

KUNCI SURGA

Sobat rohimakumullah
Ketika ajal hampir menjemput Abu Thalib, paman Nabi Muhammad SAW yang senantiasa melindungi beliau dari ancaman kaum kafir quraisy. Saat itu Nabi Muhammadpun bersimpuh disisinya seraya bersabda “Wahai paman, ucapkanlah La Ilaha Illallah, satu kalimat yang dapat engkau jadikan hujjah disisi Allah”.
Namun ketika mendengar ucapan Rasulullah, Abu Jahal dan Abdullah bin Abu Umayah yang berada disisi Abu Thalib segera menyela, “Wahai Abu Thalib, apakah engkau tidak menyukai agama Abdul Muththolib?”.

Selanjutnya mereka berdua tak pernah berhenti mengucapkan kata-kata itu hingga akhirnya Abu Thalibpun meninggal dalam keadaan kafir sesuai hasutan mereka berdua. Rosulullahpun bersedih, air matanya tumpah. Karena beliau tahu pasti bahwa paman yang paling dicintainya kelak di akhirat akan dimasukkan ke dalam neraka. Doa-doapun dipanjatkan ke hadiratNya, agar paman tercinta diampuni dosa-dosanya. Namun Allah SWT tidak berkenan mengabulkannya, karena Abu Tholib meninggal dalam keadaan kafir, belum pernah berikrar syahadat SEKALIPUN!. Maka Rasulpun hanya bisa mohon keringanan hukuman untuk pamannya sebagaimana sabda Beliau “ Semoga syafaatku bermanfaat baginya pada hari kiamat nanti, sehingga dia diletakkan dineraka yang dangkal, hanya sebatas tumit saja”.
Sobat!
Seandainya Abu Thalib mau mengucapkan kalimat syahadat La Ilaha Illallah. Mungkin akan lain jadinya. Karena kalimah la ilah illallah merupakan kunci surga. syahadat adalah bekal yang harus kita bawa agar kita dapat membuka pintu-pintu surga.
Namun yang jadi pertanyaan, cukupkah kita hanya berucap la ilaha illallah?
Terkait dengan ini suatu ketika ada orang bertanya kepada Wahb bin Munabih “ Bukankah la ilaha illallah adalah kunci surga?
Beliau menjawab,” Benar, namun tidak ada satu kuncipun kecuali mempunyai gigi. Jika kamu menggunakan kunci yang bergigi, pintu akan terbuka, jika tidak maka tidak akan terbuka”
Sobat!
Yang dimaksud gigi tersebut adalah syarat-syarat yang harus kita penuhi agar syahadat kita, agar persaksian kita diterima Allah SWT dan bisa kita gunakan sebagai kunci untuk membuka pintu surga. Adapun syarat-syarat tersebut adalah :

1. Mengetahui makna yang dimaksudkan.
Syarat yang pertama kita harus tahu, faham akan makna kalimat syahadat yang kita ucapkan bahwa tiada Tuhan Selain Allah dan Muhammad SAW adalah utusan Allah. Bukankah Rasul pernah bersabda, “ Barangsiapa mati dan dia mengetahui bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, ia masuk surga”. (HR.Muslim)

2. Yakin dan tidak ragu-ragu.
Barangsiapa yang berikrar syahadatain, faham maknanya dan dengan penuh keyakinan tanpa keraguan sedikitpun, maka baginya surga. Sebagaimana sabda Rasul SAW, “aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Aku adalah utusan Allah. Tidak ada seorang hamba yang bertemu Allah dengan kedua kalimat ini dan tidak ragu-ragu tentang keduanya, kecuali masuk surga”.

3. Menerima konsekuensi dari kedua kalimat tersebut.
Karena syahadat hakekatnya adalah merupakan pernyataan, ikrar, sumpah, janji dan monoloyalitas terhadap Allah dan Nabi Muhammad SAW, maka didalam hidup, kita harus patuh, tunduk dengan aturan-aturan Allah SWT.

4. Jujur, tidak dusta
Apa yang diucapkan harus benar-benar keluar dari hatinya. Jangan sampai kita mengikrarkan syahadat sementara didalam hati kita menyelisihinya. Itu munafik namanya, dan Allah SWT Maha Tahu terhadap apa yang tersembunyi di dalam relung-relung hati kita. maka barangsiapa berdusta, maka sesungguhnya dia telah mendustai dirinya sendiri.
.
5. Ikhlas
Ikhlas berasal dari kata Khalis yang artinya murni. Maka ikhlas berarti memurnikan segala amal perbuatan baik lesan maupun tindakan hanya semata-mata mengaharap ridho Allah SWT. Jadi bukan karena wanita yang dinikahinya, bukan karena harta, jabatan yang dinginkannya maupun karena si fulan dsb. Tapi semata-mata karena Allah SWT.


Sudahkah syahadat kita sesuai syarat-syarat tersebut diatas? Smoga Allah SWT senatiasa membimbing kita, agar kita termasuk orang-orang yang bersyahadat dengan benar. Amin! Wallahu a’lam.

Dheminto
http://gizinews.blogspot.com
http://untaianhikmah.blogspot.com


2 komentar:

Ajeng mengatakan...

Nice blog... Semoga syahadat kita memang tidak hanya dimulut saja. Salam kenal Pak...

Anonim mengatakan...

salam kenal kembali. smoga Allah snantiasa membimbing kita agar syahadat kita bener.