Sobat.
Bukankah Allah SWT telah berfirman, bahwa setiap yang berjiwa pasti akan merasakan mati? Bukankah tidak hanya Amrozi, Ali Ghufron maupun Imam Samudra, kita semua akan mati. Cuma…… entah kapan itu akan terjadi. Yang jelas pasti kita semua akan mati. Pasti! Bisa besok, lusa, atau justru hari ini.
Sobat.
Seandainya kita tahu bahwa hari ini hari terakhir kita, Apa yang hendak kita kerjakan?
o Apakah kita akan mengingat dosa dan bersimpuh untuk bertaubat nasuha dengan memperpanjang sujud dan istighfar?
o Apakah kita akan membersihkan rumah dari barang haram yang membuat malu didunia dan menjadi beban di akhirat?
o Apakah kita akan menegakkan sholat dengan berjamaah dimasjid, dengan tuma’ninah dan sekusyuk mungkin, dan tidak akan beranjak sebelum melantunkan dzikir yang menggetarkan hati?
o Apakah kita akan meminta maaf kepada orang yang telah kita dzalimi, baik dalam ucapan, perilaku maupun dalam hal harta?
o Apakah kita akan menyampaikan amanah yang dititipkan kepada kita, kepada mereka yang berhak?
o Apakah kita akan banyak membaca Al Qur’an, setelah sekian lama kita tinggalkan?
o Apakah kita akan memperbanyak sedekah kepada orang yang membutuhkan?
o Apakah kita akan menjauhi segala dosa dan segala hal yang tidak berguna?
Jika demikian, mengapa tidak kita kerjakan mulai sekarang? Bukankah, bisa jadi ini hari terakhir kita?
Bukankah Rasulullah SAW telah bersabda, “Sesungguhnya, amal ( yang paling menentukan) adalah amal terakhirnya”.(HR.Bukhari).
Bukankah Allah SWT telah berfirman, bahwa setiap yang berjiwa pasti akan merasakan mati? Bukankah tidak hanya Amrozi, Ali Ghufron maupun Imam Samudra, kita semua akan mati. Cuma…… entah kapan itu akan terjadi. Yang jelas pasti kita semua akan mati. Pasti! Bisa besok, lusa, atau justru hari ini.
Sobat.
Seandainya kita tahu bahwa hari ini hari terakhir kita, Apa yang hendak kita kerjakan?
o Apakah kita akan mengingat dosa dan bersimpuh untuk bertaubat nasuha dengan memperpanjang sujud dan istighfar?
o Apakah kita akan membersihkan rumah dari barang haram yang membuat malu didunia dan menjadi beban di akhirat?
o Apakah kita akan menegakkan sholat dengan berjamaah dimasjid, dengan tuma’ninah dan sekusyuk mungkin, dan tidak akan beranjak sebelum melantunkan dzikir yang menggetarkan hati?
o Apakah kita akan meminta maaf kepada orang yang telah kita dzalimi, baik dalam ucapan, perilaku maupun dalam hal harta?
o Apakah kita akan menyampaikan amanah yang dititipkan kepada kita, kepada mereka yang berhak?
o Apakah kita akan banyak membaca Al Qur’an, setelah sekian lama kita tinggalkan?
o Apakah kita akan memperbanyak sedekah kepada orang yang membutuhkan?
o Apakah kita akan menjauhi segala dosa dan segala hal yang tidak berguna?
Jika demikian, mengapa tidak kita kerjakan mulai sekarang? Bukankah, bisa jadi ini hari terakhir kita?
Bukankah Rasulullah SAW telah bersabda, “Sesungguhnya, amal ( yang paling menentukan) adalah amal terakhirnya”.(HR.Bukhari).
Smoga Allah SWT berkenan memasukkan kita ke dalam golongan orang-orang yang khusnul khatimah. Amin!
Wallahu A’lam bi showab. semoga bermanfaat.
Dheminto.
Disadur dari Majalah Islam Ar Risalah
Menuju bening hati : http://untaianhikmah.blogspot.com
Konsultasi Gizi Online : http://gizinews.blogspot.com
Wallahu A’lam bi showab. semoga bermanfaat.
Dheminto.
Disadur dari Majalah Islam Ar Risalah
Menuju bening hati : http://untaianhikmah.blogspot.com
Konsultasi Gizi Online : http://gizinews.blogspot.com
1 komentar:
seperti lagunya UNGU. Andai ku tahu??? kapan tiba ajalku. Ku akan memohon, tuhan tolong panjangkan umurku. Aku takut!!!! Setidaknya, mulai saat ini, kita meningkatkan iman dan takwa kita. Jangan sampai belum shalat sudah dishalatkan. okay>> back link yah!! komen plis..
Posting Komentar